Rabu, 25 April 2012

IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU




Orientasi Eksternal dan Internal 

Keinginantahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal.
Orientasi Internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.

Orientasi Eksternal di dapat dari :

1.      Konsumen.
Pemakaian barang dan/atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain, memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh produk/jasa yang telah ada. Contohnya : kita tahu bahwa konsumen menginginkan adanya jasa pendidikan untuk anak-anak yang dibuat secara customize/khusus.

2.      Perusahaan yang sudah ada.
Melakukan pengamatan terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan melakukan modifikasi atas usaha tersebut sehingga punya keunggulan yang lebih. Contohnya : kita tahu bahwa batik ternyata sedang di gemari oleh masyarakat, maka kita bisa membuka usaha toko atau produsen batik, tetapi dengan penambahan value tertentu (merek atau rancangan yang menarik). Perlu diingat, meskipun kita seakan-akan mencontoh dari usaha yang telah ada, kita tetap harus tunduk dengan aturan yang berlaku, misalnya aturan tentang hak paten.

3.      Saluran Distribusi.
Lokasi kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan yang di perlukan. Mendapatkan ide usaha/produk baru dari saluran distrbusi karena merekalah yang langsung berhubungan dengan konsumen sehingga biasanya lebih paham tentang keinginan konsumen. Contohnya : Saat ini kita sudah memproduksi keripik yang dititipkan ke warrung-warung (warung di sini termasuk saluran distribusi), maka kita bisa meminta masukan dari si pemilik warung, kira-kira jenis jajanan apalagi yang di sukai oleh konsumen.

4.      Pemerintah.
Ide usaha bisa di dapat dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Contohnya : Pemerintah mengeluarkan larangan ekspor rotan masuk, maka kita bisa mendirikan usaha pengolahan rotan. Dengan adanya larangan peraturan yang dibuat pemerintah tersebut memacu kita untuk berwirausahaan dan peranan pemerintah juga di perlukan.

5.      Penelitian dan Pengembangan
Usaha baru seringkali didapat dari hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru. Contohnya : Kita berhasil menemukan cara untuk membuat brownies yang enak dari ubi, maka kita bisa mengembangkan penemuan tersebut sebagai usaha baru.

Orientasi Internal di dapat dari :

Tiga tahap penggunaan sumberdaya-sumberdaya internal, yaitu :
  1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu di pecahkan. 
  2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya. 
  3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa di praktekkan.


PROSES INOVASI :

1.      Wirausahawan melihat adanya kebutuhan.
2.      Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep.
3.      Menguraikan masalah-masalah.
4.      Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan.
5.      Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan.
6.      Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan.
7.      Mencari pemecahan sementara.
8.      Meneliti pemecahan dengan hati-hati.
9.      Bergerak terus jika semuanya baik.
10.  Mencapai keberhasilan.


JENIS-JENIS INOVASI :

1.      Jenis inovasi terobosan.
Dasar inovasi lebih lanjut dalam suatu bidang, inovasi tersebut harus sedapat mungkin dilindungi oleh paten yang kuat, rahasia perdagangan dan hak cipta. Inovasi terobosan meliputi berbagai seperti penisilin, mesin uap, computer, pesawat terbang, mobil, internet, dan nanotektologi.

2.      Jenis inovasi teknologi.
Munculnya lebih sering bila dibandingkan dengan inovasi terobosan dan pada umumnya tidak berada tingkat yang sama dengan penemuan ilmiah dan kemajuan. Meski demikian, inovasi-inovasi yang sangat berarti, karena inovasi tersebut benar-benar menawarkan kemajuan di area produk atau pasar.

3.      Jenis inovasi biasa
Merupakan inovasi yang paling sering muncul. Inovasi yang jumlahnya lebih banyak ini biasanya mengembangkan inovasi teknologi menjadi produk atau jasa yang lebih baik atau inovasi yang memiliki daya tarik pasar yang berbeda biasanya lebih baik. Inovasi ini berasal dari analisis dan daya tarik pasar, bukannya dorongan teknologi. Dengan perkataan lain. Pasar memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap inovasi (daya tarik pasar) bila dibandingkan dengan teknologi ( dorongan teknologi ).

Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru, yaitu :

1.      Kebutuhan akan sumber penemuan.
2.      Hobi atau kesenangan pribadi.
3.      Mengamati kecenderungan-kecenderungan.
4.      Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada.
5.      Mengapa tidak terdapat ?
6.      Kegunaan lain dari barang-barang biasa.
7.      Pemanfaat produk dari perusahaan lain.

Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk :

1.      Tahap Gagasan.
Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber, misalnya depatemen riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan ( terutama wiraniaga ), anggota saluran distribusi ( distributor ), dan manajemen puncak. Biasanya gagasan muncul dari sisi teknologi pemisahan cenderung akan dirumuskan dalam technological terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih ringan dan kecil). Bila gagasan berasal dari konsumen atau distributor, kecenderungannya adalah bahwa ide tersebut di jabarkan dalam konteks manfaat pemecahan masalah (misalnya, koper atau tas yang dapat mudah di masukkan ke dalam overhead compartment di pesawat). Oleh sebab itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek, yaitu :

a.       Spesifikasi manfaat yang bakal diterima oleh para pelanggan potensial.
b.      Definisi atribut fisik atau teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.

2.      Tahap Konsep
Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru. Konsekuensinya, akan ada banyak konsep baru yang dieliminasi dalam tahap ini. Setidaknya, informasi yang diperoleh dalam tahap penyaringan dapat membantu pihak manajemen untuk :

a.       Memproyeksikan tingkat permintaan potensial,
b.      Mengidentifikasi peluang keberhasilan produk,
c.       Memperkitakan tingkat kanibalisasi.

3.      Tahap Pengembangan Produk.
Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Ada perbedaan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Yang dinamakan ide produk adalah produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan versi yang lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang dimengerti konsumen. Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah aktual. Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata (working product).

4.      Tahap Uji Pemasaran.
Tujuan tahap ini adalah untuk :

    1. Memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru, 
    2. Mengidentifikasikan penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk, dan
    3. Menetapkan elemen-elemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk di pasar.

5.      Tahap Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyaangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar.

Produk yang sesuai untuk Perusahaan Kecil 
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk, yaitu :
  1. Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki. 
  2. Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan. 
  3. Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri. 
  4. Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya.
  5. Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses.

Arti Penting Orientasi Pemasaran

a.       Penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing.
b.      Wirausahawan harus berorientasi konsumen.

Matriks Produk Pasar

5 Langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk-pasar, yaitu :

  1. Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk-pasar. 
  2. Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan. 
  3. Pemisahan bidang produk-pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik. 
  4. Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran. 
  5. Derivasi profil bauran produk-pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4.

Matriks Produk - Pasar

                        Yang Ada                                                       Baru
Penetrasi Pasar Yang Meningkat
Diversifikasi Pasar
Diversifikasi Produk/Jasa
Inovasi :
Produk/Jasa Baru atau Diversifikasi Pasar


Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru

a.       Kurangnya Obyektivitas.
b.      Kurangnya kedekatan dengan pasar.
c.       Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai.
d.      Diabaikannya kebutuhan finansial
e.       Kurangnya diferensiasi produk.
f.       Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai.

Peluncuran Usaha Baru

Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :

  1. Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa. 
  2. Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki. 
  3. Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses. 
  4. Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi.  
  5. Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa. 
  6. Menjamin bahwa produk/jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedannya dari pesaing. 
  7. Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa.


Referensi :

  1. http://elearning.gunadarma.ac.id
  2. http://thesonofdevil.wordpress.com/2011/01/04/identifikasi-peluang-usaha-baru/









Tidak ada komentar:

Posting Komentar