Tas
lokal berpotensi memasuki pasar ekspor tampaknya bukanlah sesuatu yang
mustahil, tapi suatu kenyataan yang bisa ditelusuri di sentra-sentra produksi
industri kecil dan menengah di berbagai Propinsi.
Sebut saja misalnya Yogyakarta yang selama ini dikenal
sebagai daerah tujuan wisata, ternyata dihuni sekitar 50 produsen tas dengan
berbagai produk yang berpotensi untuk memasuki pasar ekspor.
Dari 50 produsen tas yang ada di Yogyakarta dan
sekitarnya, terdapat industri kecil Manggar Natural yang memproduksi 25 jenis
tas, terutama berbahan baku rotan dan pandan. Usaha ini yang dikelola oleh
Yovie, seorang ibu rumah tangga, didirikan pada akhir Oktober tahun 2008
setelah dia melihat peluang yang masih terbuka, terutama ditingkat menengah ke
bawah.
Selain peluang pasar, dia mengaku kalau bisnis tas
untuk keperluan wanita, didasari beberapa pertimbangan, pertama, tenaga
terampil pembuat berbagai produk rotan banyak tersedia di daerah Yogyakarta dan
sekitarnya. Kedua, proses produksi yang mudah dipelajari, dan ketiga,
dimilikinya pengetahuan desain tas wanita. Lebih jauh Yovie mengatakan, ketika
berkunjung ke sebuah desa di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, medio Juli 2008,
ia menyaksikan banyak tenaga terampil yang tidak bekerja lagi. Padahal, pada
kunjungan sebelumnya, April 2008, tenaga terampil tadi masih aktif memproduksi
berbagai jenis barang dari rotan, seperti kursi, alat-alat kebutuhan rumah
tangga, dan sebagainya. Di sisi lain, setelah mengunjungi beberapa produsen tas
rotan, ia pun pada akhirnya mampu menguasai pengetahuan dibidang industri
rotan. ” Tidak terlalu sulit untuk mempelajari teknis produksi tas rotan,”
ujarnya.
Melihat potensi tenaga terampil dalam jumlah cukup
besar yang sudah tidak bekerja lagi, ditambah pengetahuannya dibidang produksi
dan desain, dengan memanfaatkan mereka sebagai pekerja.
Pada awalnya, produksi tas Manggar Natural masih
terbatas pada pemenuhan pelanggan rental mobil yang didirikan Yovie pada tahun
1999. Para pelanggan rental inilah yang hingga saat ini masih membeli tas rotan
sebagai oleh-oleh dari Yogyakarta. Selain itu, untuk keperluan masyarakat
lainnya, dia juga menitipkan hasil produksinya ke sesama teman pengusaha, baik
di Yogyakarta maupun Bali. Setelah kurang lebih tiga bulan produksi, ia pun
mulai mencoba cara baru untuk memasarkan tas karya Manggar Natural yakni
promosi via internet. Dikatakan cara baru, sebab pada waktu itu, pemasaran lewat
internet belum begitu dikenal oleh para produsen sejenis di Yogayakarta.
Tampaknya, promosi melalui internet membawa berkah
tersendiri bagi Manggar Natural. Sebab, lewat media inilah produk tas Manggar
Natural secara bertahap mulai dikenal masyarakat luas. Tidak saja di Jakarta
juga sampai ke Malaysia. Pengusaha asal Malaysia ini pernah berkomunikasi
dengan Manggar Natural untuk pembelian barang contoh sebanyak 20 buah.
Berbagai cara rupanya terus ditempuh Yovie bersama
staf, guna mempeluas pemasaran. Melengkapi berbagai upaya yang dilakoninya
tadi, ternyata ia juga aktif mengikuti berbagai pameran yang digelar oleh
berbagai event organizer maupun instansi pemerintah di Jakarta. Sebut saja
misalnya, pameran produk kerajinan Inacraft, Plasa Perindustrian dan Plasa
Promosi Kementerian Koperasi dan UKM (Smesco). ” Kami di Jakarta diberi
kesempatan untuk berpromosi secara tetap oleh Kementerian Koperasi dan UKM di
Gedung SMESCO, jalan Gatot Subroto” ujar Jovie penuh rasa gembira.
Berkat berbagai upaya yang terus dilakukannya, produk
Manggar Natural kini semakin banyak diminati masyarakat. Karenanya, tidaklah
mengherankan bila nilai penjualan tas Manggar Natural dari tahun ke tahun
menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Menurut keterangan pimpinan usaha ini,
pada tahun 2010 lalu omzet penjualan tas mencapai Rp 250 juta. Sedangkan pada
tahun 2011 ini diperkirakan bisa mencapai Rp 375 juta atau mengalami kenaikan
sebesar Rp 125 juta bila dibandingkan tahun 2010. ” Bagi kami yang hanya
pengusaha kecil, kenaikan omzet sebesar itu dalam setahun tentunya sangat
menggembirakan, sehingga bisa memacu semangat untuk bekerja lebih keras lagi
pada tahun-tahun mendatang” kata Yovie.
Berbicara mengenai kemungkinan memasuki pasar ekspor,
ia tampak begitu antusias. Namun di sisi lain dia mengakui pula bahwa, rencana
pemasaran ke luar negeri baru mulai dirintisnya secara serius pada tahun 2011
ini. Pasalnya, sejak berdirinya pada Oktober 2008, konsentrasi pemasaran produk
Manggar Natural masih tertuju ke pasar lokal guna mengisi kebutuhan masyarakat
menengah-bawah.
Upaya memasuki pasar ekspor salah satunya ditempuh
melalui keikutsertaan Manggar Natural pada pameran Hongkong Fashion Week, yang
berlangsung di Hongkong, medio Juli 2011 yang lalu. Pada event internasional
yang baru pertama kali diikutinya, Yovie memperoleh dukungan dari Kementerian
Koperasi dan UKM.
Pada ajang pameran Hongkong Fashion Week, Yovie
mendapat pembeli dari berbagai negara seperti Malaysia, Jepang, USA, dan
Italia. Mereka pada umumnya membeli tas Manggar Natural masih dalam tahap
perkenalan, sehingga tidak terjadi penjualan secara besar-besaran.
”Meski tidak terjadi penjualan dalam jumlah besar,
namun respon mereka, pembeli asing, cukup bagus. Selain itu, berbagai masukan
yang disampaikan pembeli asing merupakan hal positif untuk pengembangan pasar
ke depan, terutama ekspor,” ujar Yovie. Ia mengungkapkan pula bahwa, pembeli
asing pada Hongkong Fashion Week lebih menyukai produk dengan desain minimalis.
Dengan desain seperti itu, tampilan tas akan menonjolkan kenaturalannya.
Terkait dengan rencananya untuk memasuki pasar ekpor,
ia berharap kepada pemerintah kiranya dapat terus membantu promosi dan
memberikan pembinaan kepada industri kecil tentang kiat-kiat memasuki pasar
ekspor.
Kesimpulan :
Dengan memanfaatkan pengetahuan di bidang Industri
rotan, Yovie membuka usaha Tas yang terbuat dari rotan dengan melihat potensi tenaga
terampil dalam jumlah cukup besar yang sudah tidak bekerja lagi dan
memanfaatkan mereka sebagai pekerja. Dalam proses produksinya pun mudah di
pelajari. Dan guna memperluas pemasaran, ia mengikuti berbagai pameran yang
digelar oleh berbagai event organizer maupun instansi pemerintah di Jakarta. Berkat
berbagai upaya yang terus dilakukannya, produk Manggar Natural semakin di
minati oleh masyarakat. Serta Nilai penjualan Manggar Natural dari tahun ke
tahun menunjukkan peningkatan yang cukup berarti.
Referensi :
- Sumber Majalah KINA 2011
- http://arifh.blogdetik.com/tas-lokal-berpotensi-masuki-pasar-ekspor/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar