- Pendahuluan
Manajer
membuat banyak keputusan untuk mengatasi masalah. Penyelesaian masalah dicapai
melalui empat tahapan dasar dan mempergunakan kerangka berpikir seperti model
sistem perusahaan yang umum dan model lingkungan. Dengan mengikuti pendeketan
sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan.
Proses
pemecahan masalah terdiri atas empat elemen dasar, yaitu :
1) standar,
2) informasi,
3) batasan,
dan
4) solusi
alternatif.
Jika
proses ini diikuti, pemilihan alternatif yang terbaik tidak selalu dicapai
melalui analisis logis saja dan penting untuk membedakan antara permasalahan
dan gejala.
Masalah
memiliki struktur yang beragam dan keputusan untuk menyelesaikannya dapat
terprogram maupun tidak terprogram. Konsep sistem pendukung pengambilan
keputusan (decision support system-DSS) awalnya ditujukan pada masalah-masalah
yang setengah terstruktur. Output DSS yang pertama terdiri atas laporan dan
output dari model matematika. Kemudian, kapabilitas pemecahan masalah kelompok
ditambahkan, diikuti dengan kecerdasan buatan (artifical intellgence) dan
pemrosesan analitis oniline (on-line analytical processing-OLAP).
Model
matematika dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, dan penggunaannya disebut
simulasi. Lembar kerja elektronik
(spreadsheet) merupakan alat yang baik untuk membuat model matematika. Lembar
kerja ini dapat digunakan baik untuk model statik dan dinamik dan membuat
manajer dapat memainkan permainan “bagaimana jika” (what-if-game).
Kecerdasan
buatan dapat menjadi salah satu komponen DSS. Dengan menambahkan basis
pengetahuan dan mesin inferensi, DSS dapat memberikan saran solusi masalah
kepada manajer.
Jika
groupware ditambahkan ke DSS, maka DSS tersebut akan menjadi sistem pendukung pengambilan
keputusan kelompok (group decision support system-GDSS). GDSS dapat diletakkan
di beberapa tempat yang berbeda agar kondusif terhadap pemecahan masalah
kelompok.
1.1
Pemecahan Masalah dan
Pembuatan Keputusan
SIM
adalah sistem yang memberikan informasi untuk digunakan dalam pembuatan
keputusan guna menyelesaikan masalah bagi para penggunanya.
Pemecahan
masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan
dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan
masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat
membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat. Dalam
proses penyelesaian masalah manajer terlihat dalam pembuatan keputusan
(decision making), yaitu tindakan memilih di antara berbagai alternatif solusi
pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan
dan sering kali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan
satu masalah saja.
1.2
Fase Pemecahan masalah
Menurut
Simon, orang yang memecahkan masalah terlibat dalam :
·
Aktivitas Intelijen.
Mencari di sekitar lingkungan kondisi yang harus dipecahkan.
·
Aktivitas perancangan.
Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis tindakan-tindakan yang mungkin
dilakukan.
·
Aktivitas pemilihan.
Memilih tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
·
Aktivitas Pengkajian.
Memeriksa pilihan-pilihan yang lalu.
- Pendekatan dan Pentingnya Cara Pandang Sistem
Pendekatan
sistem yaitu sederetan langkah yang dikelompokkan ke dalam tiga tahap upaya
persiapan, upaya pendefinisian, dan upaya pemecahan.
Dalam
menggunakan model sistem umum dan model lingkungan sebagai dasar pemecahan
masalah, cara pandang sistem (systems view) yang memandang operasional usaha
sebagai sistem yang menjadi bagian dari lingkungan yang lebih luas. Ini
merupakan cara pemikiran yang abstrak, namun memiliki nilai yang potensial
untuk manajer. Cara pandang secara sistem akan :
1. Mencegah
manajer agar tidak bingung karena kompleksitas struktur organisasi dan detail
pekerjaan.
2. Menekankan
pentingnya memiliki tujuan yang baik.
3. Menekankan
pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja sama.
4. Mengangkat
hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.
5. Menempatkan
nilai tinggi pada informasi yang didapat dari input yang hanya dapat dicapai
melalui sistem perputaran tertutup.
- Membangun Konsep dan Elemen Proses Pemecahan Masalah
Kebanyakan
masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan sistem.
Sebagai contoh, perusahaan sebagai suatu sistem tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Atau, terdapat masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi
penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat
sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan paling baik, seperti yang dicerminkan
dalam standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan situasi yang diinginkan
(desired state) apa yang harus dicapai sistem tersebut. Sebagai tambahan,
manajer tersebut harus memiliki informasi yang menggambarkan keadaan saat ini
(current state) apa yang dicapai sistem tersebut sekarang ini. Jika dua keadaan
ini berbeda, maka ada masalah yang menjadi penyebabnya dan harus dipecahkan.
Perbedaan
antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria
solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini
berubah menjadi situasi yang diinginkan. Tentu saja, jika situasi saat ini
menunjukkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan yang
diinginkan, maka tugas yang harus dilakukan bukanlah menyamakan keadaan saat
ini. Melainkan, tugas yang harus dilakukan adalah menjaga agar situasi saat ini
tetap berada pada tingkatan yang lebih tinggi. Jika kinerja tingkat tinggi
dapat dipertahankan, maka situasi yang diinginkan harus ditingkatkan.
Tanggung
jawab manajer adalah mengidentifikasi solusi alternatif, yang selalu ada. Ini
merupakan satu langkah dari proses penyelesaian masalah di mana komputer tidak
terlalu banyak membantu. Manajer biasanya mengandalkan pengalaman sendiri atau
mencari bantuan dari pemroses informasi nonkomputer, seperti input dari pihak
lain baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Setelah
berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk
mengevaluasinya. Evaluasi ini harus mempertimbangkan batasan (constraint) yang
ada, yang dapat berasal baik dari internal maupun lingkungan. Batasan internal
(internal constraint) biasanya berbentuk sumber daya yang terbatas yang ada di
dalam perusahaan. Sebagai contoh, unit TI tidak dapat merancang sistem CRM
karena kurangnya keahlian dalam OLAP. Batasan lingkungan (environmental
constraint) berbentuk tekanan dari berbagai elemen lingkungan yang membatasi
aliran sumber daya dari dan keluar perusahaan. Salah satu contoh adalah
peningkatan suku bunga oleh Federal Reserve Board yang meningkatkan biaya
ekspansi pabrik.
3.1
Memilih Solusi yang
Terbaik
Pemilihan
solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Herry Mintzberg,
seorang ahli teori manajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan :
·
Analisis
Evaluasi
atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan konsekuensi
pilihan-pilihan tersebut pada tujuan organisasi.
Salah
satu contohnya adalah pertimbangan yang dilakukan oleh para anggota komite
pengawas SIM untuk memutuskan pendekatan mana yang harus diambil dalam
mengimplementasikan sistem informasi eksekutif.
·
Penilaian
Proses
pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. Sebagai contoh, manajer produksi
menerapkan pengalaman dan intuisi dalam mengevaluasi gambar pabrik baru yang
diusulkan dari model matematika.
·
Penawaran
Negosiasi
antara beberapa manajer. Salah satu contoh adalah proses memberi dan menerima
yang berlangsung antara para anggota komite eksekutif mengenai pasar yang mana
yang harus dimasuki selanjutnya. Di sinilah tempat di mana pengaruh politik
dalam perusahaan dapat dilihat dengan jelas.
3.4
Permasalahan versus
Gejala
Penting
bagi kita untuk memahami perbedaan antara masalah dan gejala dari suatu
masalah. Jika tidak demikian, kita dapat menghabiskan banyak waktu dan uang
untuk menyelesaikan permasalahan yang salah atau sesuatu yang sesungguhnya
bukanlah suatu masalah. Gejala (symptom) adalah kondisi yang dihasilkan
masalah. Sering kali seorang manajer melihat gejala dan bukan masalah.
3.5
Struktur Permasalahan
Model
matematika yang disebut formula EOQ (economic order quantity) dapat memberitahu
bagaimana masalah tersebut harus diselesaikan. Masalah seperti ini disebut
masalah terstruktur (structured problem) karena terdiri atas unsur dan hubungan
antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yang memecahkan masalah.
Masalah
yang tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak
memiliki elemen atau hubungan antarelemen yang dipahami oleh orang yang
memecahkan masalah. Salah satu contoh dari masalah yang tidak terstruktur
adalah memutuskan film yang mana yang paling kita sukai. Manajer bisnis sering
kali tidak memiliki perangkat yang cukup untuk mendefinisikan masalah seperti
ini dengan cara yang terstruktur.
Sebenarnya,
hanya sedikit permasalahan dalam suatu organisasi yang benar-benar terstruktur
atau benar-benar tidak terstruktur. Kebanyakan masalah adalah permasalahan di
mana manajer memiliki pemahaman yang kurang sempurna akan berbagai elemen dan
hubungan di antaranya. Masalah semiterstruktur (semistructured problem) adalah
masalah yang terdiri atas beberapa elemen atau hubungan yang dipahami oleh si
pemecah masalah dan beberapa yang tidak dapat dipahami. Salah satu contoh
adalah pemilihan lokasi untuk membangun sebuah pabrik baru.
Beberapa
elemen, seperti harga tanah, pajak, dan biaya-biaya untuk mengirimkan bahan
baku, dapat diukur dengan tingkat ketepatan yang tinggi. Tetapi elemen-elemen
lain, seperti bahaya dari lingkungan dan perilaku masyarakat sekitar, sulit
untuk diidentifikasi dan diukur.
Setelah
prosedur ditentukan, komputer dapat memecahkan masalah yang terstruktur tanpa
keterlibatan manajer. Namun, manajer sering kali harus melakukan semua
pekerjaan untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Dalam wilayah
masalah semiterstruktur yang luas, manajer dan komputer dapat bekerja sama
dalam menemukan solusi.
3.6
Jenis Keputusan
Selain
memberikan tahap-tahap pemecahan masalah, Herbert A.Simon juga menemukan metode
untuk mengklasifikasikan keputusan, yaitu :
·
Keputusan terprogram
(programmed decision) bersifat “repetitif dan rutin, dalam hal prosedur
tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu
dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi.”
·
Keputusan yang tidak
terprogram (nonprogrammed decision) bersifat “baru, tidak terstruktur, dan
penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah
seperti ini karena masalah tersebut belum pernah muncul sebelumnya, atau karena
sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah
tersebut demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus.”
4.
Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan
Istilah
sistem keputusan terstruktur (structured decision system-SDS) digunakan untuk
mendeskripsikan sistem-sistem yang mampu menyelesaikan masalah yang
teridentifikasi. Masalah-masalah di bawah garis menyulitkan pemrosesan
komputer, dan Gorry dan Scott-Morton menggunakan istilah sistem pendukung
pengambilan keputusan (decision support system-DSS) untuk menggambarkan sistem
yang dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan.
5.
Model DSS
5.1
Pemodelan Matematika
5.2
Jenis Model
Terdapat
empat jenis dasar model, yaitu :
1. Model
Fisik (Physical model)
Merupakan
gambaran tiga dimensi entitasnya. Model fisik yang digunakan di dunia bisnis
mencakup model skala untuk pusat perbelanjaan dan prototipe mobil baru.
Model
fisik dibuat untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda
sesungguhnya. Sebagai contoh, model fisik memungkinkan desainer untuk
mengevaluasi desain objek, seperti pesawat terbang, dan membuat
perubahan-perubahan sebelum konstruksi sesungguhnya. Ini akan menghemat waktu
dan uang.
2. Model
Naratif
Salah
satu jenis model yang digunakan oleh manajer setiap hari adalah model naratif
(narrative model) yang menggambarkan entitas dengan kata-kata yang terucap atau
tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entitas tersebut dari
naratifnya. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga membuat
model naratif jenis model yang paling populer.
3. Model
Grafis
Jenis
model lain yang terus digunakan adalah model grafis. Model grafis (graphic
model) menggambarkan entitasnya dengan abstraksi garis, simbol, atau bentuk.
Jumlah pemesanan ekonomis (economic order quantity-EOQ) adalah jumlah optimum
penambahan stok yang harus dipesan dari pemasok. EOQ menyeimbangkan biaya pembelian
stok dan biaya untuk menyimpannya hingga stok tersebut digunakan atau dijual.
Model
grafis juga digunakan dalam desain sistem informasi. Kebanyakan perangkat yang
digunakan oleh pengembang sistem bersifat grafis. Diagram relasi entitas,
diagram kelas, dan diagram aliran data merupakan beberapa contoh.
6.
Model Matematis
6.1
Penggunaan Model
1) Memberikan
pengertian.
Model
biasanya lebih sederhana dibandingkan entitasnya. Entitas adalah objek atau
proses. Entitas dapat lebih mudah dimengerti jika berbagai elemen dan hubungan
yang terdapat di dalamnya ditampilkan secara lebih sederhana. Setelah model
yang sederhana dapat dipahami, model tersebut secara bertahap dapat dibuat
lebih kompleks sehingga dapat mewakili entitasnya secara lebih kompleks.
Tetapi, model tersebut hanya dapat mewakili entitasnya. Model tersebut tidak
dapat benar-benar berlaku seperti entitas sesungguhnya.
2) Memfasilitasi
Komunikasi
Keempat
jenis model dapat mengomunikasikan informasi secara akurat dan cepat kepada
orang-orang yang memahami makna bentuk, kata-kata, grafis, dan matematis.
3) Memprediksi
masa depan
Ketepatan
yang ditunjukkan model matematis untuk mewakili merupakan kemampuan yang tidak
terdapat pada model lain. Model matematis dapat memprediksi apa yang akan
terjadi di masa depan, namun tidak 100 persen akurat. Tidak ada model yang
sebaik itu. Karena asumsi biasanya harus dibuat berdasarkan banyaknya data yang
dimasukkan ke dalam model tersebut, manajer harus menggunakan penilaian dan
intuisi dalam mengevaluasi outputnya.
6.2
Kelas Model Matematis
1) Model
Statis atau Dinamis
Model
Statis (static model) tidak melibatkan waktu sebagai salah satu variabel. Model
ini berkenaan dengan situasi pada waktu tertentu. Dengan kata lain, bersifat
seperti cuplikan keadaan. Model yang melibatkan waktu sebagai salah satu
variabel disebut model dinamis (dynamic model). Model ini menggambarkan
perilaku entitas seiring dengan waktu, seperti gambar bergerak atau film.
2) Model
Probabilitas atau Deterministik
Cara
lain untuk mengklasifikasikan beragam model didasarkan pada apakah suatu
formula melibatkan probabilitas atau tidak. Probabilitas (Probability) adalah
kesempatan bahwa sesuatu akan terjadi. Probabilitas berkisar dari 0,00 (Untuk
sesuatu yang tidak memiliki kesempatan terjadi) hingga 1,00 (untuk sesuatu yang
pasti terjadi). Model yang melibatkan probabilitas disebut model probabilitas
(probability model). Jika tidak, maka model tersebut adalah model deterministik
(deterministic model).
3) Model
Optimisasi atau Suboptimisasi
Model
optimisasi (optimizing model) adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai
alternatif yang ditampilkan. Agar suatu model dapat melakukan hal ini, masalah
tersebut harus terstruktur dengan amat baik.
Model
Suboptimisasi (suboptimizing model) yang sering kali disebut model pemuas
(satisficing model) memungkinkan seorang manajer untuk memasukkan seperangkat
keputusan. Setelah langkah ini diselesaikan, model tersebut akan memproyeksikan
hasil.
7.
Simulasi
7.1
Variabel Keputusan dan
Teknik Simulasi
7.2
Contoh Pemodelan
·
Harga Produk.
· Jumlah investasi pabrik
yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas untuk memproduksi produk.
·
Jumlah yang akan
diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan langsung.
·
Jumlah yang akan
diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan.
1. Laporan
operasional yang mencakup nilai-nilai nonmoneter seperti potensi pasar
(permintaan) dan kapasitas pabrik serta,
2. Laporan
pendapatan yang mencerminkan hasil secara monoter.
7.3
Kelebihan dan kelemahan
pemodelan
·
Proses pemodelan dapat
menjadi pengalaman belajar. Manajer akan selalu mempelajari sesuatu yang baru
mengenai sistem sesungguhnya melalui setiap proyek pemodelan.
· Kecepatan proses
simulasi memungkinkan sejumlah besar alternatif dapat dipertimbangkan dengan
cara memberikan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam waktu yang
singkat. Hanya dalam beberapa menit, kita dapat menyimulasikan beberapa bulan,
kuartal, atau tahunan operasional perusahaan.
·
Seperti yang telah
dibahas sebelumnya, model memberikan kemampuan prediksi pandangan ke masa depan
yang tidak dapat diberikan oleh metode penyedia informasi lain.
· Model tidak semahal
upaya uji coba. Proses pemodelan memang mahal jika dilihat dari masa
perancangan dan biaya peranti keras dan peranti lunak yang dibutuhkan untuk
melakukan simulasi, namun biaya ini tidak setinggi biaya yang terjadi jika
keputusan yang buruk diimplementasikan di dunia nyata.
7.4
Kelebihan pemodelan ini
dapat berkurang karena dua kelemahan dasar :
·
Kesulitan untuk membuat
model sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak mencakup semua pengaruh
terhadap entitas. Sebagai contoh, dalam model yang baru saja digambarkan,
seseorang di perusahaan harus mengestimasikan nilai untuk elemen data skenario.
Selain itu, rumus matematis biasanya hanya merupakan prakiraan atas perilaku
entitas tersebut. Ini berarti bahwa penilaian subjektif yang cukup besar harus
diterapkan dalam mengimplementasikan keputusan yang dibuat berdasarkan hasil
simulasi.
·
Kemampuan matematis
tingkat tinggi dibutuhkan untuk merancang model yang lebih kompleks. Selain
itu, kemampuan semacam ini juga diperlukan untuk menginterpretasikan output
dengan baik.
7.5
Pemodelan Matematika
Menggunakan Lembar Kerja Elektronik
1. Kapabilitas
Pemodelan Statis
Baris
dan kolom dari lembar kerja elektronik membuatnya ideal untuk digunakan dalam
model statis.
2. Kapabilitas
Pemodelan Dinamis
Lembar
kerja sangat sesuai untuk digunakan sebagai model dinamis. Kolom-kolom yang
tersedia amat sesuai untuk periode waktu.
7.6
Memainkan Permainan
“Bagaimana Jika”
7.7
Antarmuka Model Lembar
Kerja
7.8
Kecerdasan Buatan
7.9
Sejarah AI
7.10 Wilayah AI
AI
diterapkan di dunia bisnis dalam bentuk sistem pakar, jaringan saraf
tiruan, algoritme genetik, dan agen
cerdas.
1. Sistem
Pakar
Sistem
pakar adalah program komputer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan keahlian
manusia dalam bentuk heuristik. Istilah heuristik berasal dari kata Yunani
eureka, yang berarti “menemukan.” Heuristik (heuristic) adalah aturan yang
menjadi patokan atau aturan untuk menebak dengan baik.
Heuristik
tidak menjamin hasil sebaik algoritme yang biasa didapatkan dalam model
matematika, namun heuristik biasanya menawarkan hasil yang cukup spesifik
sehingga dapat berguna. Heuristik memungkinkan sistem pakar untuk berfungsi
sedemikian rupa agar konsistem dengan keahlian manusia, dan menyarankan
penggunanya cara memecahkan masalah. Karena sistem pakar berfungsi sebagai
konsultan, tindakan menggunakan aplikasi ini disebut konsultasi (consultation)
karena pengguna berkonsultasi kepada sistem pakar untuk mendapatkan saran.
Sistem
pakar dirancang oleh spesialis informasi (yang sering kali disebut insinyur
pengetahuan (knowledge engineer)) yang memiliki keahlian khusus dalam bidang
kecerdasan buatan. Insinyur pengetahuan amat ahli dalam mendapatkan ilmu dari
seorang ahli.
2. Jaringan
saraf tiruan
Jaringan
saraf tiruan (neural networks) meniru fisiologi otak manusia. Jaringan ini
mampu menemukan dan membedakan pola, sehingga membuatnya amat berguna dalam
bisnis di wilayah pengenalan suara dan pengenalan karakter optis.
3. Algoritme
Genetik
Algoritme
genetik (genetic algorithms) menerapkan proses “yang terkuat yang selamat”
untuk memungkinkan para pemecah masalah agar menghasilkan solusi masalah yang
semakin lebih baik. Sebagai contoh, bankir investasi dapat menggunakannya untuk
memilih portofolio investasi yang terbaik bagi kliennya.
4. Agen
Cerdas
Agen
Cerdas (intelligent agent) digunakan untuk melakukan tugas yang berkaitan
dengan komputer yang berulang-ulang. Salah satu contoh adalah penggalian data,
di mana penemuan pengetahuan memungkinkan sistem gudang data untuk
mengidentifikasi hubungan data yang sebelumnya tidak dikenal.
1.1 Daya Tarik Sistem Pakar
Sistem
pakar menawarkan kemampuan yang unik sebagai sistem pendukung keputusan, yaitu
:
1. Sistem
pakar memberikan kesempatan untuk membuat keputusan yang melebihi kemampuan
seorang manajer. Sebagai contoh, seorang karyawan investasi baru di bank dapat
menggunakan suatu sistem pakar yang didesain oleh seorang ahli keuangan dan,
dengan demikian, menggabungkan pengetahuan ahli tersebut ke dalam keputusan
investasinya.
2. Sistem
pakar tersebut dapat menjelaskan alasannya hingga menuju ke suatu keputusan.
Sering kali, penjelasan mengenai bagaimana solusi tersebut dicapai lebih
berharga dibandingkan solusi itu sendiri.
1.2 Konfigurasi Sistem Pakar
Sistem
pakar terdiri atas empat bagian utama : antarmuka pengguna, basis pengetahuan,
mesin antarmuka, dan mesin pengembangan.
·
Antarmuka Pengguna
·
Basis Pengetahuan
·
Mesin Inferensi
·
Mesin Pengembangan
8.
Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan Kelompok
8.1
Konsep GDSS
8.2
Bagaimana GDSS Membantu
Pemecahan Masalah
8.3
Letak Lingkungan GDSS
8.4
Ruang Keputusan
Dua
buah fitur GDSS yang unik adalah komunikasi paralel dan anonimitas. Komunikasi
paralel (parallel communication) terjadi ketika semua peserta memasukkan
komentar pada saat yang bersamaan, dan anonimitas (anonimity) adalah ketika
tidak ada yang dapat mengetahui siapa yang memberikan komentar tertentu.
Anonimitas memungkinkan para peserta untuk mengatakan apa yang mereka pikirkan
tanpa takut diejek oleh anggota kelompok yang lain. Selain itu, fitur ini
memungkinkan masing-masing ide untuk dievaluasi berdasarkan kelebihannya dan
bukan berdasarkan siapa yang memberikannya.
8.5
Jaringan Keputusan
Wilayah Lokal
8.6
Sesi Legislatif
8.7
Konferensi Yang
Dimediasi Komputer
8.8
Meletakkan DSS pada
Tempatnya
Referensi :
McLeod
Raymond, Sistem Informasi Manajemen,
Edisi Kesepuluh, Jakarta, Salemba Empat : 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar