1.
Pendahuluan
Informasi
adalah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi manajer. Informasi dapat
dikelola seperti halnya sumber daya yang lain.
1. Bisnis
telah menjadi semakin kompleks,
2. Komputer
telah mencapai kemampuan yang semakin baik.
Output
informasi dari komputer digunakan oleh para manajer, non-manajer, serta
orang-orang dan organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan. Manajer
berada pada semua tingkat organisasional perusahaan, dan dalam semua area
fungsional. Manajer melaksanakan berbagai fungsi dan peran, dan untuk berhasil,
manajer memerlukan keahlian dalam komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer
perlu mengerti komputer (computer literate), tetapi yang lebih penting, mereka
perlu mengerti informasi (information literate).
Sangat
bermanfaat jika manajer mampu melihat unitnya sebagai suatu sistem yang terdiri
dari beberapa subsistem dan berada dalam supersistem yang lebih besar. Perusahaan adalah suatu sistem yang
bersifat fisik, namun di kelola dengan menggunakan suatu sistem konseptual.
Sistem konseptual itu terdiri dari suatu pengolah informasi yang mengubah data
menjadi informasi dan menggambarkan sumber daya fisik.
Awalnya,
aplikasi komputer utama adalah pengolahan data akuntansi. Aplikasi tersebut
lalu diikuti oleh empat aplikasi lain, yaitu :
1. Sistem
informasi manajemen (management information systems),
2. Sistem
pendukung keputusan (decision support systems),
3. Otomatisasi
kantor (office automation),
4. Sistem
pakar (expert systems), dan
5. Sistem
informasi berbasis komputer (computer-based information systems), atau CBIS.
Perusahaan-perusahaan
membentuk suatu organisasi jasa informasi yang terdiri dari para spesialis
informasi untuk menyediakan keahlian dalam pengembangan sistem yang berbasis
komputer. Para spesialis ini mencakup sebagai berikut :
1. Analis
sistem (system analysts),
2. Pengelola
database (database administrator),
3. Spesialis
jaringan (network specialists),
4. Programer,
dan
5. Operator.
Sangat
sulit untuk membuktikan nilai ekonomis dari suatu aplikasi komputer, tetapi
banyak analisis yang dilakukan untuk menjustifikasi tiap proyek potensial.
Setelah berjalan, proyek tersebut berkembang melalui suatu siklus kehidupan
sistem (system life cycle). Para spesialis informasi dapat berperan serta dalam
tingkat yang beragam, tetapi keseluruhan siklus, termasuk pengembangan dan
pemakaian, harus dikelola oleh seorang manajer.
1.1
Manajemen Informasi
Manajer
suatu kios majalah di lobby suatu hotel dapat mengelola usahanya dengan
mengamati aktiva-aktiva berwujudnya seperti :
·
Barang dagangan,
·
Cash register,
·
Ruangan, dan
·
Arus pelanggan.
Saat
skala operasi meningkat menjadi suatu perusahaan dengan ratusan atau ribuan
pekerja, dengan operasi yang tersebar di wilayah yang luas, manajer tidak lagi
dapat mengandalkan pengamatan, tetapi harus lebih mengandalkan informasi.
Manajer menggunakan banyak laporan atau tampilan informasi untuk mencerminkan
kondisi fisik perusahaan.
1.2
Jenis-jenis Utama Sumber Daya
Manajer
mengelola lima jenis utama sumber daya :
·
Manusia.
·
Material.
·
Mesin (termasuk fasilitas dan energi).
·
Uang.
·
Informasi.
Tugas manajer
adalah mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan dengan cara yang paling
efektif.
2.
Manajemen Sumber Daya
Sumber
daya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan. Setelah sumber
daya ini disusun, manajer berusaha untuk memaksimalkan penggunaannya. Ia
meminimalkan waktu yang terbuang dan menjaganya agar berfungsi pada efisiensi
puncak. Akhirnya, manajer mengganti sumber daya ini pada saat kritis sebelum sumber
daya tersebut menjadi tidak efisien atau usang.
2.1
Bagaimana Informasi Dikelola
Manajer
memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses
menjadi informasi yang berguna. Ia kemudian memastikan bahwa orang yang layak
dalam organisasi menerima informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya
manajer membuang informasi yang tidak berguna lagi dan menggantikannya dengan
informasi yang mutakhir dan akurat. Seluruh aktivitas ini : memperoleh
informasi, menggunakannya seefektif mungkin, dan membuangnya pada saat yang
tepat, disebut manajemen informasi.
2.2
Perhatian pada Manajemen Informasi
Para
manajer memberikan perhatian yang semakin besar pada manajemen informasi pada
tahun-tahun terakhir ini karena dua alasan utama, yaitu :
1. Kegiatan
bisnis telah menjadi semakin kompleks.
2. Komputer
telah mencapai kemampuan yang semakin baik.
2.3
Kompleksitas Kegiatan Bisnis yang
meningkat
Bisnis
memang selalu kompleks, tetapi sekarang ini lebih kompleks dari pada
sebelumnya. Semua perusahaan terkena pengaruh ekonomi internasional dan
bersaing dalam pasar internasional, teknologi bisnis menjadi semakin kompleks,
batas waktu untuk bertindak semakin singkat, dan terdapat pula kendala-kendala
sosial.
2.4
Pengaruh Ekonomi Internasional
Perusahaan-perusahaan
besar maupun kecil semua terkena pengaruh ekonomi yang dapat bersumber dari
bagian dunia mana pun. Pengaruh tersebut dapat terlihat pada nilai relatif mata
uang dari setiap negara.
2.5
Persaingan Dunia
Perusahaan-perusahaan
tidak lagi bersaing dalam wilayah geografisnya sendiri. Sebaliknya persaingan
terjadi pada skala dunia. Dampak dari persaingan ini dapat terlihat pada impor
dari luar negeri. Keputusan General Motors pada akhir 1991 untuk menutup banyak
pabriknya menunjukkan bahwa industri raksasa pun tidak terhindar dari dampak
persaingan, yang dapat berasal dari bagian dunia mana pun.
2.6
Batas Waktu yang Singkat
Semua
tahap operasi bisnis sekarang dilaksanakan secara lebih cepat daripada
sebelumnya. Para wiraniaga melakukan pemasaran melalui telepon (telemarketing)
untuk menghubungi pelanggan mereka dalam beberapa detik, perintah penjualan
dikirim secara elektronik dari satu komputer ke yang lain, dan pabrik membuat
jadwal pengiriman material agar tiba tepat pada waktunya (just in time).
2.7
Kemampuan Komputer yang Semakin Baik
Dalam
hal ukuran dan kecepatannya, komputer-komputer tahun 1950-an dan 1960-an tampak
seperti dinasaurus dari Jurassic Park. Komputer-komputer ini ditempatkan dalam
ruangan besar, dan hanya boleh disentuh oleh para spesialis komputer
perusahaan. Para pemakai tidak pernah berhubungan langsung dengan perangkat
keras, tetapi pengaturan seperti ini dirasa cocok oleh para pemakai. Umumnya,
pemakai tidak tahu cara menggunakan komputer dan takut untuk belajar.
Para
pemakai sekarang, sebaliknya, sangat mungkin memiliki terminal keyboard atau
komputer mikro di ruangan mereka. Banyak komputer mikro yang dihubungkan dengan
komputer-komputer lain dalam suatu jaringan. Bukan hanya komputer yang
tersedia, para pemakai pun tahu cara menggunakannya.
Para
pemakai sekarang tidak memandang komputer sebagai sesuatu yang istimewa tetapi
sebagai bagian peralatan kantor yang dibutuhkan, seperti halnya meja, telepon
atau mesin photocopy.
2.8
Siapakah para Pemakai?
Awalnya,
pemakai output komputer adalah pegawai administrasi di bagian akuntansi, yang
komputernya melaksanakan aplikasi seperti pembayaran gaji, pengelolaan
persedian, dan penagihan. Sebagian informasi juga disediakan bagi manajer,
tetapi hanya sebagai produk sampingan dari aplikasi akuntansi.
Gagasan
untuk menggunakan komputer sebagai suatu sistem informasi manajemen (SIM),
merupakan suatu terobosan besar, karena menyadari kebutuhan para manajer akan
informasi untuk pemecahan masalah. Saat perusahaan-perusahaan manjangkau konsep
SIM, mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang secara khusus diarahkan
untuk mendukung manajemen.
Tetapi
bukan hanya manajer yang memperoleh manfaat dari SIM. Non-manajer dan staf ahli
juga menggunakan output-nya. Para pemakai juga berada di luar perusahaan.
Para
pelanggan menerima faktur dan laporan, para pemegang saham menerima cek
dividen, dan pemerintah menerima laporan pajak. Jadi, istilah SIM sebenarnya
tidak memberikan gambaran yang menyeluruh. SIM bukanlah suatu sistem untuk
memproduksi informasi manajemen, melainkan informasi pemecahan masalah.
Kita
mengeahui bahwa para pemakai komputer meliputi :
·
Manajer.
·
Non-manajer.
·
Orang-orang dan organisasi-organisasi
dalam lingkungan perusahaan.
3.
Tingkat-tingkat Manajemen
Manajer
pada tingkat tertinggi hirarki organisasi, seperti direktur dan para wakil
direktur, sering disebut berada pada tingkat
perencanaan startegis (strategic planning level). Manajer tingkat menengah
mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala divisi. Tingkat mereka
dinamakan tingkat pengendalian manajemen
(management control level), yang bermakna tanggung jawab untuk melaksanakan
rencana dan memastikan tercapainya tujuan. Manajer tingkat bawah mencakup
kepala departemen, penyelia (supervisor), dan pemimpin proyek, yang bertanggung
jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer di
tingkat yang lebih tinggi. Tingkatan terendah ini disebut tingkat pengendalian operasional (operational control level), yaitu
tempat berlangsungnya operasi perusahaan.
3.1
Area Fungsional
Di
samping berbagai tingkat organisasi tersebut, manajer terdapat dalam berbagai
area fungsional perusahaan, di mana sumber-sumber daya dipisahkan menurut
pekerjaan yang dilakukan. Tiga area fungsional yang tradisional, yaitu :
1. Pemasaran,
2. Manufaktur,
dan
3. Keuangan.
Dua
area tambahan menjadi semakin penting, yaitu :
1. Sumber
daya manusia, dan
2. Jasa
informasi.
Gambar
1.3 Manajer Terdapat pada Semua Tingkatan dan Semua Area Fungsional Perusahaan
3.2
Fungsi-fungsi Manajemen
Pada
awal abad ini, sekitar tahun 1914, seorang ahli teori manajemen berkebangsaan
Perancis, Henri Fayol, menyatakan bahwa manajer melaksanakan lima fungsi-fungsi
manajemen yang utama, yaitu :
1. Manajer
merencanakan (plan) apa yang akan mereka lakukan.
2. Mengorganisasikan
(organize) untuk mencapai rencana tersebut.
3. Menyusun
staf (staff) organisasi mereka dengan sumber daya yang diperlukan.
4. Dengan
sumber daya yang ada, mereka mengarahkan (direct) untuk melaksanakan rencana.
5. Mengendalikan
(control) sumber daya, menjaganya agar tetap beroperasi secara optimal.
Semua
manajer, apa pun tingkatan atau area fungsional mereka, melaksanakan
fungsi-fungsi tersebut, walau mungkin dengan penekanan yang berlainan.
3.3
Peran-peran Manajerial
Henry
Mintzberg, profesor pada McGill University di Kanada, menganggap bahwa
fungsi-fungsi Fayol tidak memberikan gambaran yang menyeluruh. Ia mengembangkan
kerangka kerja yang lebih rinci yang terdiri dari sepuluh peran manajerial yang
dimainkan oleh manajer, meliputi aktivitas inter-personal, informational dan
decisonal. Fungsi-fungsi manajemen dan peran-peran manajerial ini akan menjadi
kerangka kerja yang bermanfaat saat merancang sistem informasi.
3.3.1
Keahlian Manajemen
Seorang
manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang
mendasar, yaitu :
1. Komunikasi,
dan
2. Pemecahan
masalah.
Manajer
berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, manajer lain di tingkat yang sama,
dan dengan orang-orang di luar perusahaan. Mereka juga memecahkan masalah
dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi perusahaan sehingga perusahaan
dapat mencapai tujuannya.
3.3.2
Keahlian Komunikasi
Manajer
menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan atau tertulis. Komunikasi
tertulis meliputi laporan, surat, memo, electronic mail dan terbitan berkala.
Komunikasi lisan terjadi saat rapat, saat menggunakan telepon atau voice mail,
saat meninjau fasilitas, dan selama acara makan bisnis serta berbagai kegiatan
sosial.
3.3.3
Keahlian Pemecahan Masalah
Pemecahan
masalah (problem solving) sebagai semua kegiatan yang mengarah pada solusi
suatu permasalahan.
Masalah
biasanya dianggap sebagai sesuatu yang selalu buruk, karena sangat sedikit yang
menganggap masalah sebagai sesuatu untuk meraih kesempatan.
Dengan
menggabungkan usaha meraih kesempatan ke dalam pemecahan masalah, kita dapat
mendefinisikan masalah secara negatif sebagai suatu kondisi atau kejadian yang
berbahaya atau mungkin membahayakan suatu perusahaan, atau secara positif
sebagai sesuatu yang menguntungkan atau mungkin menguntungkan. Hasil dari
aktivitas pemecahan masalah adalah solusi.
Selama
proses pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih
dari berbagai alternatif tindakan. Keputusan
adalah suatu tindakan tertentu yang telah dipilih. Umumnya, manajer perlu
membuat keputusan-keputusan berganda dalam proses memecahkan suatu permasalahan
tunggal.
3.4
Pengetahuan Manajemen
Istilah
“mengerti” (literacy) digunakan untuk menggambarkan dua jenis pengetahuan yang
merupakan kunci untuk menggunakan komputer. Istilahnya adalah mengerti komputer
(computer literacy) dan mengerti informasi (information literacy).
3.4.1
Mengerti Komputer
Pengetahuan
mengenai komputer yang diperlukan untuk berfungsi di masa kini disebut mengerti komputer (computer literacy).
Pengetahuan ini mencakup pengertian mengenai istilah-istilah komputer, pemahaman
mengenai keunggulan dan kelemahan komputer, kemampuan menggunakan komputer
(walau tidak perlu menjadi seorang programer), dan sebagainya.
3.4.2
Mengerti Informasi
Mengerti
Informasi (Information literacy) meliputi pengertian bagaimana menggunakan
informasi pada tiap tahap dari prosedur pemecahan masalah, di mana informasi
dapat diperoleh, dan bagaimana membagikan informasi dengan orang lain.
Mengerti
informasi tidak tergantung pada mengerti komputer. Seorang manajer dapat
mengerti informasi tapi tidak mengerti komputer. Kenyataannya, jika seseorang
diharuskan memilih, mengerti informasi lebih penting. Namun idealnya, seorang
manajer harus mengerti komputer dan informasi.
4.
Apa itu Sistem?
Sistem adalah
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya, dan sumber
daya tersebut bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan
oleh pemilik atau manajemen.
4.1
Elemen-elemen Sistem
Sumber
daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, kepada elemen
output. Suatu mekanisme kontrol memantau proses transformasi untuk meyakinkan
bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya . Mekanisme kontrol ini dihubungkan
pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback
loop) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi
bagi mekanisme kontrol. Mekanisme sinyal pada elemen input jika sistem operasi
memang perlu diubah.
Jika
elemen-elemen sistem menggambarkan suatu perusahaan manufaktur, sumber daya
input adalah bahan mentah, yang diubah menjadi barang jadi atau jasa melalui
proses manufaktur. Mekanisme kontrolnya adalah manajemen perusahaan, tujuannya
adalah sasaran-sasaran yang ingin dicapai perusahaan, dan lingkaran umpan
baliknya adalah arus informasi kepada manajemen maupun dari manajemen.
4.2
Sistem Lingkaran Terbuka dan Lingkaran
Tertutup
Tidak
semua sistem dapat mengatur operasinya sendiri. Suatu sistem elemen mekanisme
kontrol, lingkaran umpan balik, dan tujuan disebut sistem lingkaran terbuka
(open-loop system). Contoh, sistem seperti ini adalah pemanas ruangan listrik
yang kecil, yang ditancapkan, menyala, dan terus menghasilkan panas hingga alat
itu dimatikan. Tidak terdapat cara untuk mengendalikan output-nya.
Suatu
sistem dengan tiga elemen kontrol (tujuan, mekanisme kontrol, dan lingkaran
umpan balik) disebut sistem lingkaran
tertutup (closed-loop system).
4.3
Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Suatu
sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya disebut sistem terbuka (open system). Sebuah
sistem pemanas, contohnya, mendapatkan input-nya dari perusahaan listrik, dan
menyediakan panasnya bagi gedung atau ruangan yang dipanasinya.
Dengan
menggunakan logika yang sama, suatu sistem yang tidak dihubungkan dengan
lingkungannya adalah sistem tertutup (closed system). Sistem tertutup hanya
terdapat dalam situasi laboratorium yang di kontrol ketat.
4.4
Apa itu Subsistem?
Subsistem
sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem. Ini berarti bahwa sistem berada
pada lebih dari suatu tingkat.
Mobil
adalah suatu sistem yang terdiri dari sistem-sistem bawahan seperti sistem
mesin, sistem badan mobil, dan sistem rangka. Masing-masing sistem ini terdiri
dari sistem tingkat yang lebih rendah lagi. Misalnya, sistem mesin adalah
kombinasi dari sistem karburator, sistem generator, sistem bahan bakar, dan
seterusnya. Sistem-sistem ini dapat dibagi lagi menjadi sistem tingkat yang
lebih rendah atau bagian-bagian elemen.
4.5
Apa itu Supersistem?
Jika
suatu sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar itu adalah supersistem.
Contohnya, pemerintahan kota adalah suatu sistem, tetapi ia juga merupakan bagian
dari sistem yang lebih besar pemerintahan propinsi. Pemerintahan propinsi
adalah supersistem dari pemerintahan kota dan juga merupakan subsistem dari
pemerintahan nasional.
4.6
Sistem Bisnis
Tanggung
jawab utama manajer adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai tujuannya.
Berbagai usaha diarahkan untuk membuat berbagai bagian perusahaan bekerja sama
seperti seharusnya. Manajer adalah elemen pengendali dalam sistem, menjaga
sistem itu agar terus berjalan dan bergerak menuju tujuannya.
Seperti
pada semua sistem, sistem perusahaan berada dalam satu atau lebih sistem
lingkungan yang lebih besar atau supersistem. Sistem perusahaan juga meliputi
sistem-sistem yang lebih kecil, atau subsistem. Subsistem dari bank mungkin
berupa departemen-departemen seperti tabungan, rekening koran, dan pinjaman
angsuran. Walaupun tiap subsistem ini memiliki tujuannya masing-masing,
tujuan-tujuan bawahan ini mendukung dan memberi kontribusi pada tujuan
keseluruhan perusahaan (bank).
4.7
Sistem Fisik dan Sistem Konseptual
Perusahaan bisnis
adalah suatu sistem fisik. Ia terdiri dari sejumlah sumber daya fisik. Suatu sistem konseptual adalah sistem yang menggunakan
sumber daya konseptual informasi dan data untuk mewakili suatu sistem fisik.
Sistem konseptual umumnya ada sebagai citra mental dari pikiran manajer,
sebagai angka-angka atau tulisan pada selembar kertas, atau dalam bentuk
elektronik di media penyimpanan komputer.
Komputer
adalah suatu sistem fisik, tetapi data dan informasi yang disimpan di dalamnya
dapat dipandang sebagai suatu sistem konseptual. Data dan informasi mewakili
satu atau lebih sistem fisik. Sistem fisik penting karena keberadaannya sistem
konseptual penting karena penggambarannya atas sistem fisik. Sebagai contoh,
jika penyimpanan komputer menunjukkan bahwa ada tujuh puluh perkakas di dalam
gudang, inspeksi di gudang harus mengungkapkan ketujuh puluh perkakas itu.
4.8
Pentingnya Suatu Pandangan Sistem
Suatu
pandangan sistem (systems view) melihat operasi bisnis sebagai sistem-sistem
yang melekat dalam suatu lingkungan yang lebih luas. Ini adalah suatu cara
pandang yang abstrak, tetapi bernilai potensial bagi manajer. Pandangan sistem
ini :
1.
Mencegah manajer tersesat dalam
kompleksitas struktur organisasi dan rincian pekerjaan.
2.
Menyadari perlunya memiliki
tujuan-tujuan yang baik.
3.
Menekankan pentingnya kerja sama semua
bagian dalam organisasi.
4.
Mengakui keterkaitan organisasi dengan
lingkungannya.
5. Memberikan penilaian yang tinggi pada
informasi umpan balik yang hanya dapat dicapai dengan cara sistem lingkaran
tertutup.
4.9
Data Versus Informasi
Data
terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi
pemakai. Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki
arti.
Perubahan
data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi (information
processor). Pengolah informasi
adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual. Pengolah informasi
dapat meliputi elemen-elemen komputer, elemen-elemen non-komputer, atau
kombinasinya.
- Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
Usaha
awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada data. Kemudian
penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang, komunikasi dan
konsultasi mendapat perhatian yang paling besar.
5.1
Fokus Awal pada Data
Nama
yang diberikan untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer adalah pengolahan
data elektronik (electronic data processing), atau EDP. Istilah EDP tidak lagi populer,
dan telah disingkat menjadi data processing (DP). Kita menggunakan istilah
Sistem Informasi Akuntansi-SIA (accounting information system) untuk
menggambarkan sistem yang memproses aplikasi pengolahan data perusahaan. SIA
menghasilkan beberapa informasi, sebagai produk sampingan dari proses
akuntansi.
5.2
Fokus Baru pada Informasi
Pada
tahun 1964, diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi
cara penggunaan komputer. Komputer baru ini menggunakan sirkuit kepingan
silikon yang memungkinkan daya pemrosesan yang lebih banyak tiap rupiahnya.
Konsep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen, atau SIM,
dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tersebut.
Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan
utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh banyak
perusahaan besar.
Jalan
yang ditempuh oleh para perintis tidaklah mulus. Hasil aktual jarang sesuai
dengan yang dibayangkan semula. Ada beberapa penyebab kekurangan ini, yaitu :
·
Kurangnya pengetahuan tentang komputer
di antara para pemakai,
· Kurangnya pengertian bisnis dan keawaman
spesialis informasi mengenai peran manajemen,
· Peralatan komputer yang mahal dan
terbatas dibanding standar sekarang, dan sebagainya.
Tapi
satu kesalahan secara khusus menjadi ciri sistem yang mula-mula. Sistem
tersebut terlalu ambisius. Perusahaan mengira mereka dapat membangun sistem
informasi raksasa untuk mendukung semua manajer. Rancangan-rancangan sistem
menjadi membengkak, dan tugas tersebut menjadi tidak mungkin terkelola.
Sebagian perusahaan menyingkirkannya, menginvestasikan lebih banyak sumber
daya, dan akhirnya mengembangkan sistem yang dapat bekerja walaupun lebih
sederhana dalam ukuran dibandingkan dengan yang semula diproyeksikan.
Perusahaan yang lain memutuskan untuk membuang seluruh ide SIM dan kembali ke
DP.
5.3
Fokus Revisi pada Pendukung Keputusan
Sejumlah
ilmuwan informasi Pada Massahusetts Institute of Technology (MIT)
memformulasikan pendekatan yang berbeda. Ilmuwan ini adalah Michael S. Scott
Morton. G. Anthony Gorry, dan Peter G. W. Keen, dan konsep mereka disebut
sistem pendukung keputusan (decision support systems), atau DSS. DSS adalah sistem penghasil informasi
yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer
dan keputusan yang harus dibuat manajer. Manajer tersebut dapat berada di bagian
mana pun dalam organisasi pada tingkat mana pun dan dalam area fungsional apa
pun.
Pada
tahun-tahun awal era DSS, terdapat banyak argumen mengenai DSS dan SIM. bahwa
SIM adalah suatu sumber daya organisasional. SIM dimaksudkan untuk menyediakan
informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum, sedangkan DSS
dimaksudkan untuk mendukung satu orang manajer secara khusus. Kita memandang
sistem informasi manajemen (SIM) sebagai suatu sistem penghasil informasi yang
mendukung sekelompok manajer yang mewakili suatu unit organisasi seperti suatu
tingkat manajemen atau suatu area fungsional.
5.4
Fokus Sekarang pada Komunikasi
Pada
saat DSS berkembang, aplikasi komputer yang lain adalah otomatisasi kantor
(office automation), atau OA. OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas
di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat
elektronik.
OA
dimulai tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, Magnetic Tape/Selectric
Typewriter (MT/ST), yaitu mesin tik yang dapat mengetik kata-kata yang telah
terekam dalam pita magnetik. Operasi pentikan otomatis ini mengarah pada
aplikasi OA yang disebut pengolahan kata
(word processing).
Otomatisasi
kantor telah berkembang meliputi aplikasi seperti konferensi jarak jauh
(teleconferencing), voice mail, surat elektronik (electronic mail), electronic
calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing.
5.5
Fokus Potensial pada Konsultasi
Saat
ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan kecerdasan buatan (artificial
intelligence), atau AI, bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa
komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama
seperti manusia. Bagian khusus dari AI, yaitu sistem pakar (expert system) atau
ES. Sistem pakar adalah suatu sistem
yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu area. Sebagai contoh,
sistem pakar dapat menyediakan bagi seorang manajer sebagian bantuan yang sama
seperti yang diberikan oleh seorang konsultan manajemen.
- Suatu Model Sistem Informasi Berbasis Komputer
Manajer
membuat keputusan untuk memecahkan masalah, dan informasi digunakan dalam
membuat keputusan. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh
suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam pengolah informasi terdiri dari
tiap area aplikasi yang berbasis komputer-SIA, SIM, DSS, OA, dan ES. Kita
menggunakan istilah sistem informasi berbasis komputer (computer based
information system), atau CBIS, untuk menggambarkan lima subsistem yang
menggunakan komputer. Gambar 1.10 menunjukkan model CBIS. Semua subsistem CBIS
menyediakan informasi untuk pemecahan masalah.
Gambar
1.10 Model yang Menunjukkan Cara Penggunaan Subsistem CBIS dalam Pemecahan
Masalah
6.1
Organisasi Jasa Informasi
Perusahaan-perusahaan
yang pertama menggunakan komputer menyadari perlunya membentuk unit-unit
organisasional tersendiri yang terdiri dari para spesialis yang bertanggung
jawab menerapkan sistem. Departemen pengolahan data mula-mula merupakan bagian
dari fungsi keuangan dan di bawah pengarahan salah satu pejabat keuangan
perusahaan, seperti controller. Praktek yang ada sekarang adalah membentuk
bagian komputer sebagai kesatuan organisasional utama tersendiri, yang dipimpin
oleh seorang wakil direktur.
6.2
Para Spesialis Informasi
Kita
menggunakan istilah spesialis informasi (information specialist) untuk
menggambarkan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab
mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer. Ada lima golongan utama
spesialis informasi : analis sistem (system analist), pengelola database,
spesialis jaringan, programer dan operator. Gambar 1.13 menggambarkan bagaimana
para spesialis ini dan pemakai bekerja sama mengembangkan sistem berbasis
komputer. Panah-panah menggambarkan arus komunikasi, termasuk arus informasi
terakhir dari komputer ke pemakai. Gambar ini menggambarkan rantai komunikasi
tradisional yang menghubungkan pemakai, para spesialis informasi dan komputer.
Pemakai dapat berupa seorang manajer, non-manajer, atau suatu individu atau
organisasi di dalam lingkungan perusahaan.
Analis
sistem bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki
sistem yang sekarang ada. Analis sistem
adalah pakar dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis
mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah.
Gambar
1.13 Rantai Komunikasi Tradisional
Pengelola
database bekerja sama dengan pemakai dan analis sistem menciptakan database
yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai. Database adalah suatu kumpulan data
komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut suatu cara yang
memudahkan pengambilan kembali. Setelah database diciptakan, pengelola database
mengelola sumber daya yang penting ini.
Spesialis
jaringan bekerja sama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan
komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya komputer yang terbesar.
Spesialis jaringan menggabungkan keahlian bidang komputer dan telekomunikasi.
Programer
menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode
instruksi-instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi informasi
yang diperlukan pemakai.
Operator
mengoperasikan peralatan komputer berskala besar seperti komputer mainframe dan
komputer mini. Operator memantau layar komputer, mengganti ukuran-ukuran kertas
di printer, mengelola perpustakaan tape dan disk storage, serta melakukan
tugas-tugas serupa lainnya.
6.3
Kecenderungan menuju End-User Computing
Para
spesialis informasi tidak selalu berperan serta dalam pengembangan sistem
berbasis komputer seperti yang digambarkan dalam Gambar 1.13. Itu adalah
pendekatan tradisional, cara semua sistem dikembangkan selama tahun 1950-an,
60-an dan awal 70-an.
Namun,
pada akhir 1970-an dimulai suatu kecenderungan, yang berpengaruh besar pada
penggunaan komputer. Kecenderungan ini adalah meningkatnya minat pemakai dalam
mengembangkan aplikasi komputer mereka sendiri. Nama yang diberikan untuk
situasi ini adalah end-user computing. End user sinonim dengan pemakai, ia
menggunakan produk akhir sistem berbasis komputer. Jadi, end-user computing (EUC) adalah pengembangan seluruh atau sebagian
sistem berbasis komputer oleh para pemakai.
6.4
Apa yang Mendorong End-User Computing?
End-User
Computing berkembang karena empat pengaruh, yaitu :
·
Meningkatnya Pengetahuan tentang
Komputer.
·
Antrian Jasa Informasi.
·
Perangkat Keras yang Murah.
·
Perangkat Lunak Jadi.
Gabungan
keempat pengaruh ini merupakan penyebab meluasnya end-user computing.
6.5
Peran Spesialis Informasi dalam End-User
Computing
Para
pemakai tidak perlu bertanggung jawab penuh dalam pengembangan sistem tetapi
mereka harus melakukan sebagian pengembangan sistem. Dalam banyak kasus,
pemakai akan bekerja dengan para spesialis informasi bersama-sama mengembangkan
sistem. Karena itu, konsep EUC tidak berarti bahwa para spesialis informasi
tidak dibutuhkan lagi. Sebaliknya, ini berarti bahwa para spesialis akan lebih
banyak melaksanakan peran konsultasi dari pada sebelumnya.
6.6
Menjustifikasi CBIS
CBIS
harus dinilai dengan cara yang sama seperti investasi besar lain dalam
perusahaan. Selama era EDP, perusahaan-perusahaan mencoba menjustifikasi
komputer berdasarkan biaya tenaga administrasi (clerical cost) yang digantikan.
Saat ini dijalankan, sejumlah kecil pegawai administrasi kehilangan pekerjaan
mereka.
Justifikasi
komputer menjadi semakin sukar dengan bangkitnya sistem-sistem yang
berorientasi informasi. Nilai sepotong informasi sukar untuk ditaksir. Salah
satu pendekatan adalah perusahaan menerapkan laporan yang baru kemudian
membandingkan laba pada periode selama laporan tersebut digunakan dengan laba
periode sebelumnya. Namun, agar perbandingan ini sah, laporan tersebut haruslah
satu-satunya perubahan dalam operasi perusahaan. Hal ini hampir tidak mungkin
terlaksana dalam dunia bisnis yang dinamis.
Karena
sukarnya mengukur nilai CBIS, perusahaan-perusahaan sangat berhati-hati dalam
membuat keputusan untuk menerapkan sistem seperti itu. Banyak waktu manajer
dana staf dihabiskan untuk mengevaluasi dampak sistem itu pada organisasi.
Menjustifikasi CBIS, dengan menggunakan gabungan ukuran-ukuran kuantitatif dan
subyektif, adalah langkah kunci dalam mencapai sumber daya yang berharga ini.
6.7
Mencapai CBIS
Dalam
beberapa hal, tiap subsistem dari CBIS menyerupai suatu organisme hidup lahir,
bertumbuh, menjadi matang, berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusioner ini
disebut siklus kehidupan sistem
(system life cycle-SLC), dan terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut :
·
Perencanaan.
·
Analisis.
·
Rancangan.
·
Penerapan.
·
Penggunaan.
Gambar
1.15 menggambarkan bagaimana tahap-tahap siklus kehidupan membentuk suatu pola
lingkaran. Saat suatu sistem berakhir masa kegunaannya dan harus diganti, suatu
siklus kehidupan baru dimulai, diawali dengan tahap perencanaan.
Gambar
1.15 Pola Lingkaran Siklus Hidup Sistem
6.8
Mengelola CBIS
Seiring
berkembangnya CBIS, manajer merencanakan siklus kehidupan dan mengatur para
spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan
CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang
diharapkan.
Saat
manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua
pihak bekerja sama untuk mengidentifikasikan dan mendefinisikan masalah,
mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif pemecahan, memilih solusi terbaik,
merakit perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, menciptakan database,
dan menjaga kemutakhiran sistem. Saat manajer memilih untuk mengikuti bentuk
paling murni dari end-user computing, manajer melaksanakan semua tugas-tugas
tersebut.
6.9
Menempatkan CBIS dalam Konteks
Para
manajer di sejumlah perusahaan yang mula-mula menggunakan komputer adalah
orang-orang yang berpandangan jauh ke depan, yang menyadari bahwa komputer
memberi mereka sejumlah keunggulan atas pesaing mereka. Seiring menurunnya
biaya perangkat keras dan perangkat lunak, aplikasi-aplikasi yang dirintis
sejumlah perusahaan perintis tersebut menjadi tersedia bagi hampir semua
perusahaan bahkan yang terkecil.
Manajer
sekarang benar-benar tidak memiliki banyak pilihan mengenai penggunaan
komputer. Sebagian besar perusahaan telah menjadi sepenuhnya tergantung pada
sistem pengolahan data berbasis komputer dan tidak dapat menangani transaksi
satu hari pun tanpanya. Sebagian perusahaan juga telah mencapai sistem-sistem
yang menyediakan informasi pemecahan masalah, mempercepat arus komunikasi, dan
menyediakan keahlian yang sangat beragam.
Referensi :
McLeod Raymond, Sistem
Informasi Manjemen, Jilid 1,
Edisi Ketujuh, Prenhallindo, Jakarta, 2001.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar